KOMPOSISI KIMIA dan MANFAAT SEMANGGI AIR (Marsilea crenata)

KOMPOSISI KIMIA dan MANFAAT SEMANGGI AIR (Marsilea crenata)
Yoan Anggraeni Saputri
D-IV Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Abstrak
            Semanggi air (Marsilea crenata) merupakan tumbuhan liar yang banyak tumbuh di sawah, kolam ikan, danau, dan sungai. Petani sering menganggap tumbuhan ini sebagai gulma tanaman padi karena dapat mengganggu aktivitas pertumbuhan tanaman padi. Namun dibalik itu semua, semanggi air memiliki banyak kandungan-kandungan zat yang sangat bermanfaat bagi tubuh, seperti senyawa kelompok fitokimia dan antioksidan. Tidak hanya dimanfaatkan oleh sebagian penduduk Indonesia, tetapi juga oleh sebagian masyarakat di dunia, baik sebagai bahan pangan sumber nabati maupun sebagai obat tradisional.
Kata kunci       : komposisi kimia, manfaat, semanggi air

Semanggi air (Marsilea crenata) merupakan tumbuhan air tawar yang hidup di sawah, kolam ikan, danau, dan sungai. Semanggi air adalah kelompok tumbuhan paku air (Hydropterides) dari marga Marsilea yang mudah ditemukan di sekitar pematang sawah atau tepian saluran irigasi (Arifin, 2009). Tumbuhan ini memiliki batang rimpang yang panjang dengan daun kecil berjumlah empat pada setiap cabang rimpangnya. Menurut Arifin (2009) tumbuhan ini memiliki beberapa nama seperti jukut calingcingan (Sunda), tapak itek (Malaysia), upat-upat (Filipina), chutul phnom (Kamboja), pak vaen (Laos), pak whaen (Thailand), dan water clover fern (Inggris). Sedangkan di Jawa tumbuhan ini familiar disebut dengan semanggi.
            Masyarakat, terutama petani menganggap tumbuhan ini sebagai gulma karena keberadaanya yang mengganggu pertumbuhan tanaman padi di sawah. Pertumbuhannya yang liar dan bergerombol membuat petani harus sering membersihkan lahan persawahannya dari tumbuhan ini agar pertumbuhan padi dapat maksimal. Karena jika tidak segera dibersihkan, tumbuhan ini akan menjadi kompetitor tanaman padi untuk mendapatkan nutrisi dan cahaya matahari serta dapat mengundang hama lain yang dapat merusak pertumbuhan tanaman padi.
            Saat petani melakukan pembersihan sawah dari gulma, tanaman tersebut akan langsung dibuang begitu saja atau beberapa jenisnya dijadikan campuran pakan ternak seperti bebek. Belum banyak masyarakat yang belum mengetahui jika beberapa tanaman liar seperti semanggi air yang dianggap hama bagi tanaman padi dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan nabati. Di beberapa daerah di Indonesia, tanaman ini sudah dimanfaatkan sebagai sayuran pada makanan pecel, urap-urap dan lalapan. Proses pengolahannya sendiri masih sederhana, yakni dengan cara direbus.
            Masyarakat di beberapa negara sudah banyak memanfaatkan tumbuhan semanggi air, baik sebagai bahan pangan maupun bahan untuk pengobatan beberapa jenis penyakit. Champion dan Clayton (dalam Arifin, 2009) menyatakan, di Thailand bagian daun tanaman ini dimakan segar dengan sambal lokal. Di Filipina daun semanggi air digunakan sebagai obat untuk neurasthenia dan oedema. Sedangkan di India daun semanggi air diganakan untuk melawan kusta, demam, dan keracunan pada darah. Di Australia tanaman ini banyak digunakan sebagai tepung dan dimakan. Selain untuk dikonsumsi dan digunakan sebagai obat, di New Zealand semanggi air juga dapat digunakan sebagai tanaman hias pada akuarium.
            Dari beberapa pemanfaatan semanggi air diatas, dapat diketahui  bahwa semanggi air memiliki komposisi zat yang sangat beragam, yaitu:
  1. Menurut Yacob et al. (dalam Nurjanah dkk, 2012) tumbuhan semanggi air memiliki kadar air sebesar 89,02%, kadar abu sebesar 2,1%, kadar lemak sebesar 0,27%, kadar protein sebesar 4,35%, dan kandungan seratnya sebesar 2,28%.
  2. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh Arifin (2009) semanggi air memiliki beberapa kandungan mineral antara lain, fosfor sebesar 142,8 mg/100 g, kalsium 69,05 mg/100 g, kalium 937,56 mg/100 g, natrium 69,6 mg/100 g, zat besi 108,3 mg/100 g, tembaga 5,19 mg/100 g, dan seng 7,58 mg/100 g. Kandungan beberapa mineral seperti fosfor dan kalium memiliki kadar yang cukup tinggi dibandingkan dengan sayuran lain, bahkan memiliki kandungan yang sangat tinggi pada mineral logam seperti zat besi, tembaga, dan seng.
  3. Merujuk pada hasil pengamatan yang dilakukan oleh Sulistiono (2009:55) kandungan vitamin C pada daun dan tangkai semanggi air segar sebesar 66,58 mg/100 g, kandungan ß-karoten sebesar 3,32 µg/g, dan kandungan karoten sebesar 73,78 µg/g. Sedangkan untuk vitamin A, B, D, E, K tidak terdeteksi pada tangkai dan daun semanggi air.
Selain memiliki komposisi zat yang sangat beragam, semanggi air juga mengandung senyawa fitokimia dan antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh. Hasler (dalam Azka, 2010) menyatakan bahwa fitokimia merupakan senyawa bioaktif dalam tumbuhan yang dapat memberikan efek kesehatan pada tubuh manusia. Sedangkan antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi oksidasi, dengan mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif sehingga kerusakan sel dapat dihambat (Winarsih dalam Azka, 2010).
Beberapa senyawa fitokimia dan antioksidan serta komponen bioaktif yang terkandung dalam semanggi antara lain:
1.      Alkaloid
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan Azka (2010:35) ekstrak kasar metanol semanggi air memiliki aktivitas antioksidan yang lebih kuat dibandingkan dengan ekstrak kasar etil asetat dan kloroform. Ekstrak kasar metanol semanggi air diduga mengandung komponen alkaloid. Hal tersebut diperkuat dengan hasil pengamatan yang dilakukan Nurjanah dkk dalam jurnal inovasi dan kewirausahan yang ditulisnya tahun 2012, rata-rata kemampuan menghambat radikal bebas tertinggi terdapat pada konsentrasi 800 ppm, yaitu 40,74% untuk ekstrak kloroform, 47,38% untuk ekstrak etil asetat, dan 53,63% untuk ekstrak metanol.
2.      Flavonoid
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh Astuti (2013:30) ekstrak kasar semanggi air menggunakan metanol menunjukkan hasil positif pada pengujian flavonoid. Menurut Zabrie et al. (dalam Nurjanah dkk, 2012) pada manusia flavonoid berfungsi sebagai stimulan pada jantung, diuretik, menurunkan kadar gula darah, dan sebagai anti jamur.
3.      Steroid
Hasil uji yang dilakukan oleh Astuti (2013:29) menunjukkan hasil positif pada ekstrak semanggi air yang diuji. Steroid merupakan salah satu senyawa kimia yang banyak digunakan dalam bidang pengobatan. Steroid dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri, antiinflamasi, dan obat pereda rasa sakit (Kumar et al. dalam Astuti, 2013:29)
4.      Isoflavon
Isoflavon, merupakan senyawa multi manfaat dalam semanggi air yang aktifitasnya mirip dengan esterogen berfungsi untuk membantu pematangan ovidak dan fitoesterogen akan menjadi esterogen aktif dan membantu esterogen melakukan fungsinya sebagai hormon yang membantu pematangan ovidak (Trisunuwati, 2016:4). Dari penelitian yang telah dilakukan terbukti bahwa perasan daun semanggi air dapat berperan meningkatkan kadar esterogen darah pada hewan model. Dari pengamatan histopatologis juga dibuktikan bahwa mampu merangsang percepatan perkembangan folikulogenesis dan ovulasi (Trisunuwati, 2016:7)
5.      Karbohidrat
Menurut Azka (2010:38) berdasarkan hasil pengujian pada ketiga ekstrak kasar semanggi air uji Molisch juga memberikan hasil positif, hal ini menunjukkan bahwa ketiga ekstrak kasar semanggi air memiliki kandungan karbohidrat. Karbohidrat yang terdapat pada buah dan sayur umumnya berupa pati dan selulosa.
6.      Gula Pereduksi
Gula pereduksi merupakan kelompok gula atau karbohidrat yang dapat mereduksi senyawa pengoksidasi. Hasil pengujian gula pereduksi menggunakan pereaksi Benedict menunjukkan bahwa hanya ekstrak kasar metanol semanggi air yang positif mengandung gula pereduksi (Nurjanah dkk, 2012)
7.      Asam Amino
Kandungan asam amino terdeteksi pada semanggi air. Hasil pengujian asam amino dengan menggunakan pereaksi Nihidrin 0,10% menunjukkan bahwa hanya ekstrak kasar metanol semanggi air saja yang positif mengandung komponen asam amino (Azka, 2010:39).
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa semanggi air yang dianggap sebagian besar orang sebagai tumbuhan liar dan gulma tanaman padi memiliki segudang kandungan yang bermanfaat bagi tubuh. Hal tersebut tidak hanya dibuktikan dari kepercayaan masyarakat melainkan juga melalui beberapa penelitian. Namun yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan tumbuhan semanggi air untuk bahan konsumsi adalah kebersihan dan keamanan tempat tumbuhnya. Pastikan tempat tumbuhnya tidak berada di lingkungan  yang airnya tercemar atau terkontaminasi bahan-bahan berbahaya seperti timbal, seng, dan bahan pencemar lainnya, sehingga zat-zat yang terkandung didalamnya dapat dimanfaatkan tubuh secara optimal.


Daftar Pustaka
Arifin, M. 2009. Analisis Mikroskopi dan Kandungan Mineral Semanggi Air Marsilea crenata Presl. (Marsileaceae). Skripsi tidak diterbitkan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Astuti, F. 2013. Analisis Fitokimia dan Aktivitas Antibakteri Semanggi Air Marsilea crenata Presl. Skripsi tidak diterbitkan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Azka, A. 2010. Aktivitas Antioksidan dan Komponen Bioaktif Pada Semanggi Air (Marsilea crenata). Skripsi tidak diterbitkan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Jacoeb, A.M., dkk. 2010. Deskripsi Hitologis dan Perubahan Komposisi Kimia Daun dan Batang Semanggi Marsilea crenata Presl. (Marsielacceae) Akibat Proses Perebusan. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Volume 13, FPIK Institut Pertanian Bogor.
Nurjanah, dkk. 2012. Aktivitas Antioksidan dan Komponen Bioaktif Semanggi Air (Marselia crenata). Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Volume 1, Institut Pertanian Bogor.
Puspitasari, Y. dkk. 2015. Isolasi Senyawa Terpenoid dari Fraksi N-Heksana Daun Marselia crenata Presl. Pada Hasil Kcv Fraksi No.2. Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia Volume 2, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga.
Sulistiono, W. 2009. Analisis Mikroskopis dan Vitamin Semanggi Air Marsilea crenata Presl. (Marsileaceae). Skripsi tidak diterbitkan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Tiyaningsih, D.A. 2007. Studi Mikroskopis dan Skrining Fitokimia Marsilea crenata Presl. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: Universitas Airlangga.
Trisunuwati, P. 2016. The Role of  Leave Water Clover (Marsilea crenata) Squeeze Towards Esterogen Blood Level and Uterine Histology in Rats (Rattus norvegicus). Jurnal Ternak Tropika Volume 17, Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.
Umiyah. 2011. Pemanfaatan Beberapa Tumbuhan Liar (Gulma) Sebagai Sayuran di Kabupaten Jember. Berk Penel Hayati: 17 (103-107), FMIPA Universitas Negeri Jember.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Plagiasi: Penyebab dan Cara Mengatasinya